Waktu kecil dulu, pernah nggak sih kamu ngerasain asyiknya bermain layang-layang? Jika pernah, tentunya kamu ngerti dong mengapa permainan ini digemari seluruh kalangan, baik anak-anak, tua, muda, laki-laki maupun perempuan. Begitu juga dengan masyarakat Bali, layang-layang bukan hanya permainan yang digemari, namun telah menjadi menjadi bagian kehidupan. Festival rutin tahunan yang bertajuk Festival Layang-Layang Bali ini biasa diadakan sekitar bulan Juli-Oktober saat musim berangin tiba. Ajang ini juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para turis lokal dan mancanegara untuk berkunjung ke Bali. Hmm.. penasaran kan apa yang mebuat festival ini ini menarik, berikut alasannya.
Bagian Dari Budaya Masyarakat Hindu Bali
Di Bali, permainan ini bukan hanya sekedar permainan tradisional, namun sudah menjadi bagian budaya kehidupan masyarakatnya. Bermain layang-layang, atau di Bali disebut dengan Melayangan, telah dilakukan secara turun-temurun oleh masyarakat Bali. Bagi masyarakat Bali, layang-layang dipercaya mempunyai badan, tulang, dan roh. Festival layang-layang ini sebenarnya adalah rangkaian dari festival keagamaan musiman yang yang diselenggarakan dengan tujuan untuk memohon kepada dewa Rare Angon agar panen berlimpah. Dewa Rare Angon dipercaya masyarakat Hindu bisa melindungi sawah mereka dari berbagai macam serangan hama sehingga panen masyarakat akan berlimpah. Festival ini tak hanya menghadirkan kemeriahan semata, tetapi semangat kebersamaan dan menjaga kelestarian budaya Bali.
Event Internasional yang Selalu Dinanti Wisatawan
Karena meriahnya festival layang-layang Bali yang berskala lokal, akhirnya digelarlah festival layang-layang berskala internasional Bali International Kite Festival. Festival ini bermula pada tahun 1979 yang diikuti oleh banyak peserta dari International Kite Flying Club dan biasanya diadakan pada akhir Oktober tiap tahunnya. Untuk tahun ini akan diselenggarakan pada tanggal 23-25 Oktober 2016 di Pantai Padanggalak Sanur, yuk buruan cari tiket pesawatnya di Traveloka.
Sebelum event internasional tersebut digelar sebagai acara puncak, diadakanlah festival layang-layang berskala lokal terlebih dahulu pada bulan Juli sebagai ajang pemanasan. Selanjutnya event diteruskan dengan berbagai kompetisi layang-layang yang diadakan di beberapa daerah di Bali, seperti di Denpasar, Tabanan, Gianyar dll. Mendekati hari pelaksanaannya, ribuan pecinta layang-layang dari seluruh Pulau Bali dan luar negeri akan datang dan berkumpul untuk melakukan persiapan. Sambil menunggu ajang tersebut dilaksanakan, kamu bisa menelusuri keindahan pantai Sanur atau menikmati pemandangannya sambil beristirahat di hotel. Banyak hotel dekat pantai, salah satunya Inna Grand Bali Beach Sanur yang bisa kamu booking melalui Traveloka. Hotel ini memiliki pemandangan langsung ke pantai Sanur. Kebayang kan asyiknya bersantai di hotel yang langsung menghadap ke pantai.
Melihat Berbagai Bentuk Layangan Unik
Hanya di ajang seperti inilah kamu bisa menemukan ratusan layang-layang dengan berbagai macam bentuk, warna dan ukuran. Untuk layangan tradisional Bali secara umum dibagi dalam bentuk Bebean (berbentuk ikan), Janggan (berbentuk burung) dan Pecukan (berbentuk daun) dan juga layang-layang kreasi baru. Ukuran layang-layang yang diperlombakan minimal berukuran 3 meter untuk anak-anak dan 4 meter untuk dewasa, dengan ketentuan warnanya hanya boleh dihiasi warna hitam, merah dan kecuali untuk layang-layang jenis kreasi baru. Pada jenis layang-layang kreasi baru, kamu bisa menemukan layang-layang yang berbentuk 3D, misalnya bentuk Dewa Hindu, kendaraan seperti mobil dan motor, maskot dsb.
Ada Layangan Raksasa yang Akan Membuat Tercengang
Salah satu jenis layang – layang tradisional Bali yang dinamakan ‘Janggan’ akan membuatmu tercengang. Layang-layang berbentuk burung ini berukuran lebar 4 meter dan panjang 10 meter, dengan ekor pita yang mengagumkan dan memiliki panjang mencapai 100 meter atau lebih. Selain ukuran yang tidak biasa layang-layang di Bali juga dilengkapi dengan instrumen suara berbentuk getaran pada tali busurnya yang disebut ‘Guwang’ yang akan menghasilkan dengungan suara yang dapat didengar dari kejauhan. Wah, butuh berapa orang ya untuk menerbangkan layangan tersebut?
Serunya Aksi Menerbangkan Layang-Layang
Agar festival semakin menarik, maka diadakanlah lomba kekompakan dan ketahanan menerbangkan layang-layang antar kelompok. Ada beberapa faktor penilaian lomba yang harus diperhatikan para peserta di festival ini, yaitu keserasian, suara gaungan, keharmonisan warna dan tali layang-layang. Satu kelompok bisa terdiri dari lebih dari 10 orang dan tergantung pada ukuran layang-layang. Lebih panjang dan besar layangannya, maka anggotanya lebih banyak. Untuk bisa menerbangkan layang-layang dengan ukuran sebesar dan orang sebanyak itu tentunya dibutuhkan kerjasama tim yang baik. Disinilah semangat gotong-royong dan kebersamaan antar masyarakat Bali akan semakin terbangun.
Para juri akan menilai penampilan terbaik dari kekompakan saat menerbangkan layang-layang dan lamanya waktu layang-layang tersebut terbang. Layang-layang juga harus bisa mengikuti arus angin, agar liukan keindahannya semakin terlihat. Kelompok terbaik akan mendapatkan piala dan uang dari panitia penyelenggara. Agar bisa menikmati acara ini dengan maksimal, siapkan kondisi fisikmu karena kamu akan menghadapi terik matahari dan angin kencang. Sehabis seru-seruan dan panas-panasan di pantai, asyiknya kamu beristirahat sambil menikmati Spa ala Bali di Inna Grand Bali Beach agar tubuhmu kembali fit lagi keesokan harinya.
Gamelan Bali yang Mengiringi Penerbangan Layang-Layang
Satu lagi nih yang unik dari festival ini, hanya di sini penerbangan layang-layangnya sambil diiringi musik gamelan Bali yang khas. Suara gamelan Bali yang menghentak memang ditujukan untuk menambah semangat peserta dan penonton festival terutama saat layang – layang dinaikkan dan diturunkan. Pasti meriah sekali ya, menonton lomba layang-layang sambil menikmati alunan gamelan Bali yang merdu. Siapkan kameramu untuk mengabadikan momen kemeriahan festival ini ya, selamat berburu layang-layang!