Keindahan Air Terjun Tersembunyi di Sukabumi

Nama Curug Cikaso mungkin masih terdengar asing di telinga wisatawan, karena lokasinya yang terpencil di salah satu sudut kota di Jawa Barat. Meski begitu, keindahan air terjun ini tak perlu diragukan lagi dan kini menjadi primadona para pecinta wisata alam. Air terjun ini sebenarnya memiliki nama Curug Luhur, tetapi karena alirannya bersumber dari Sungai Cikaso, masyarakat lebih mengenalnya sebagai Curug Cikaso.

curug cikaso
Keindahan Curug Cikaso, sumber: www.flickr.com
Keindahan Curug Cikaso
Keindahan Curug Cikaso, sumber: www.triptrus.com

Curug Cikaso yang terletak di selatan Kabupaten Sukabumi sebenarnya bukan destinasi wisata alam baru di Kabupaten ini. Air terjun yang lokasinya terpencil ini sudah menjadi target wisatawan, termasuk mereka yang mengunjungi Ujung Genteng, karena lokasinya memang tak terlalu jauh. Lebih tepatnya air terjun ini berlokasi di Kampung Ciniti, Desa Cibitung, Sukabumi, Jawa Barat. Jika anda mengawali trip ke Curug Cikaso dari Jakarta, butuh waktu kurang lebih enam jam untuk tiba di kawasan Curug Cikaso. Anda tak perlu khawatir, perjalanan panjang menuju curug yang aslinya bernama Curug Luhur ini bakal terbayar lunas saat tiba di lokasi. Berada diantara tebing tinggi dan hutan yang rindang, pesona Curug Cikaso tak bisa terbantahkan.

Curug Cikaso
Curug Cikaso, sumber: www.cumilebay.com

Walau lokasinya lumayan terpencil di sudut Sukabumi, menemukan air terjun Cikaso tidak terlalu susah. Anda bisa menempuhnya dengan menggunakan kendaraan pribadi atau umum. Jika memulai perjalanan dari Jakarta, anda akan menemukan pertigaan Surade saat memasuki kawasan Sukabumi. Dari sini, Curug Cikaso tinggal berjarak 12 km dan banyak petunjuk jalan yang akan membantu mengarahkan anda ke lokasi Curug Cikaso jadi kecil kemungkinan anda salah arah.  Bagi yang datang dengan kendaraan umum pun tak perlu khawatir, dari pertigaan ini banyak tersedia jasa ojeg yang akan mengantar anda ke air terjun yang memang sudah terkenal ini.

Sesampainya di pintu masuk menuju Curug Cikaso, ada dua alternatif yang bisa anda pilih sebelum benar-benar sampai di air terjun, dengan berjalan kaki atau menyewa perahu melintasi Sungai Cikaso. Keduanya memiliki sensasi masing-masing yang sayang jika anda lewatkan.

Jika anda memiliki jiwa petualang, anda dapat memilih untuk berjalan kaki menuju Curug Cikaso. Karena, disini anda akan melewati area penduduk, perbukitan dan sawah serta melewati beberapa anak tangga untuk tiba di lokasi air terjun. Hijaunya pemandangan di sepanjang perjalanan dapat membantu menyegarkan mata, sehingga berjalan kaki selama kurang lebih 15 menit dengan medan yang nampak terlihat ekstrim tetapi tidak akan terasa melelahkan.

Untuk opsi kedua, anda bisa menyewa perahu rakit yang dijajakan para pemandu wisata di lokasi parkir. Harga yang ditawarkan untuk penyewaan ini bervariasi, mulai dari Rp 80.000,- sampai Rp 120.000,- per perahu yang bisa diisi hingga sepuluh penumpang. Dengan merogoh kocek yang tidak tebilang cukup mahal ini, pengunjung akan disuguhi dengan pemandangan yang menakjubkan, bukan hanya dari perbukitan yang dilalui sepanjang perjalanan mengarungi hulu Sungai Cikaso, sensasi terombang-ambing di atas rakit tradisional juga memberikan pengalaman berbeda.

Jika anda berkunjung ke Curug Cikaso hanya ditemani beberapa rekan atau sahabat tetapi enggan merogoh kocek terlalu dalam untuk nyewa perahu, tipsnya adalah menunggu wisatawan lain yang juga butuh bantuan untuk berbagi harga sewa perahu. Selain menghemat anggaran, anda juga dapat berkenalan dengan wisatawan lain dan menambahkan mereka sebagai teman baru anda.

Seperti yang telah disinggung di atas, Curug Cikaso menyimpan pesona luar biasa. Bukan tanpa alasan air terjun ini menjadi incaran para pecinta wisata alam, walau lokasinya terhalang lembah sehingga lumayan sulit dicapai. Curug Cikaso menyimpan keunikan tersendiri yang tidak dimiliki air terjun lainnya. Dengan lebar tebing 100 meter dan tinggi 80 meter, Curug Cikaso tampak gagah dipandang mata. Apalagi jika debit air sedang tinggi, sehingga menghasilkan aliran air yang lebih deras.

Tiga saluran air yang membentang di Curug Cikaso juga menjadi pemandangan yang menyegarkan mata. Dua aliran air dapat terlihat dengan jelas, sementara satu sisanya bersembunyi tertutup tebing. Ketiga aliran ini kemudian tumpah dalam satu kolam yang berada di bawahnya dan menghasilkan warna biru kehijauan karena pengaruh ganggang yang tumbuh di dalamnya. Warna yang indah serta air yang terasa sejuk menjadikan kolam ini sebagai tempat favorit para pelancong memanjakan diri dengan berenang di dalam kesejukan airnya. Tetapi, para pengunjungnya harus tetap berhati-hati karena kolam ini mencapai kedalaman maksimal hingga 22 meter.

Curug Cikaso
Curug Cikaso, sumber: www.telusurindonesia.com

Ketiga aliran air terjun ini juga memiliki nama masing-masing. Aliran di sebelah kiri diberi nama Curug Asepan, sementara di sisi kanan bernama Curug Aki dan yang terletak di tengahnya bernama Curug Meong. Gemercik suara air terjun yang dihasilkan dari kombinasi tiga aliran ini seolah memanggil para pelancong untuk bermain bersamanya.

Curug Cikaso
Curug Cikaso, sumber: www.flickr.com

Untuk urusan fasilitas, anda tak perlu cemas. Di area air terjun tersedia dua kamar mandi untuk membilas setelah anda berendam, selain itu terdapat beberapa warung kecil yang akan menyelamatkan perut pengunjung saat lapar. Anda juga bisa membeli souvenir untuk dijadikan oleh-oleh karena sudah banyak kios-kios yang beroperasi di sekitar Curug Cikaso.

Jauh-jauh datang ke Curug Cikaso, sayang rasanya jika melewatkan kesempatan mendokumentasikan keindahan air terjun ini. Kemegahan tiga aliran air bersatu jatuh ke dalam kolam serta latar belakang rindangnya pepohonan menjadi perpaduan sempurna untuk dijadikan objek foto. Sudah menjadi rahasia umum, kamera adalah salah satu barang yang wajib dibawa saat berlibur. Mengingat lokasi wisata kali ini sangat berkaitan dengan air, ada baiknya pengunjung membawa kamera waterproof agar sesi berfoto tidak terganggu dengan kondisi alam sekitar. Panorama Curug Cikaso yang memesona kerap dijadikan ajang hunting foto para fotografer, mulai dari pemula hingga fotografer profesional. Berdiri di atas bebatuan dengan latar belakang dua aliran air, Curug Asepan dan Curug Meong menjadi sudut foto favorit para pelancong untuk berfoto.