Tentang Ramen dengan 4 jenis kaldunya

Ramen adalah sebuah hidangan khas Jepang jenis makanan ini kian populer bagi penikmat kuliner di Indonesia. Jika jeli Anda pasti setuju kalau kuahnya yang membuat semangkuk ramen terasa begitu lezat.

Makanan ini awalnya berasal dari China, ramen disajikan dalam kaldu pekat di Jepang selama lebih dari satu abad. Namun, seperti halnya Pizza di Amerika, hidangan ini hanya meluas setelah Perang Dunia II. Usai pasukan kembali ke negaranya, ramen mengalami sedikit modifikasi dalam hal rasa dan tekstur mi dengan menggunakan tepung gandum, tulang daging, dan sayuran hingga seperti sekarang kita lihat dan rasakan.

Tentang Ramen dengan 4 jenis kaldunya

Ramen sekarang ini menjadi hidangan nasional Jepang. Museum Ramen bahkan dibuka untuk dedikasinya terhadap sejarah Jepang. Bahkan sekarang, ekspor ramen menjadi yang terbesar di Jepang sejak abad ke-20, dalam sebuah jajak pendapat nasional. Posisi nilai ekspor ini mengalahkan mesin karaoke, walkman, dan film Kurosawa). Dan seiringn waktu seperti halnya pizza di Amerika Serikat, gaya penyajian ramen pun berkembang di berbagai negara, sesuai dengan selera lokal, bahan-bahan yang tersedia, dan budaya.

Satu hal yang membuat ramen berbeda dari olahan mi kebanyakan adalah kuahnya. Kaldu ramen bisa dikategorikan menjadi empat jenis, yakni shio (garam), shoyu (kecap), miso (pasta kacang fermentasi), dan tonkotsu (daging babi di negara asalanya). Tiga jenis pertama adalah perasa sedangkan yang terakhir adalah kaldu asli.

Kaldu adalah bahan utama yang direbus untuk membuat kuah ramen. Kaldu bisa terbuat dari tulang babi (untuk tiap negara bisa disesuaikan menurut kultur dan budaya), ayam, sapi, ataupun ikan segar. Juga bisa dengan rumput laut atau seafood kering. Selain bahan utama tersebut, kaldu ramen menggabungkan berbagai bumbu aromatik, seperti bawang putih, jahe, daun bawang segar, dan jamur.

Bumbu Ramen:

Bumbu adalah elemen penting bagi kuah ramen. Bisa juga bumbu-bumbunya dicampurkan langsung pada panci ramen, tapi banyak pula restoran yang memberikannya pada setiap mangkuk konsumen supaya rasanya bisa mereka sesuaikan.

  • Shio, Garam laut adalah bumbu tertua dari kuah ramen, dan berasal dari gaya aslinya di China. Shio ramen populer di Hakodate, sebuah kota di selatan prefektur Hokkaido, di mana hubungan China yang kuat mempengaruhi masakan lokalnya.
  • Shoyu, Kecap Jepang adalah bumbu ramen populer di wilayah Kanto, yang awalnya berasal dari Yokohama. Secara tradisional, bumbu ini dipasangkan dengan ayam, seafood, dan kadang-kadang babi atau kaldu berbasis daging sapi.
  • Mis, Miso ramen adalah bentuk baru dari ramen, setelah mendapatkan popularitas pada pertengahan 1960-an dan berasal dari Northen Hokkaido. Di sana cuacanya dingin sehingga semangkuk sup terasa begitu menghangatkan.
  • Tonkotsu, Kaldu yang paling dikenal di seluruh dunia saat ini adalah tonkotsu, kaldu dari tulang babi. Tonkotsu berbahan susu, berwarna emas, dan meninggalkan kemilau lengket gelatin pada bibir Anda usai menyeruputnya. Bagi muslim tentu saja kaldu ini dilarang untuk dimakan, karenanya saat ini banyak sebagian kaldu sudah dimodifikasi agar bisa dinikmati :).