Gunung Merapi merupakan sebuah gunung yang terletak di 2 provinsi berbeda, yaitu di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Gunung ini terletak berdampingan dengan Gunung Merbabu. Gunung Merapi adalah salah satu gunung api yang mempunyai daya rusak yang tinggi dan paling aktif diantara sekian banyak gunung api yang terletak di Indonesia serta merupakan salah satu gunung terganas di dunia.
Ketinggian Gunung Merapi sendiri mencapai 2930 meter diatas permukaan laut, ketinggian tersebut berdasarkan pengukuran pada tahun 2010. Nama puncaknya yang paling terkenal adalah puncak Garuda, tapi puncak garuda itu telah hilang karena letusan merapi pada tahun (2010) yang merupakan bongkahan batu besar dengan bentuk mirip burung garuda. Salah satu ciri khas dari Gunung Merapi adalah pada saat terjadi letusan menghasilkan awan panas (glowing avalanches), yang oleh penduduk setempat disebut Wedus Gembel. Masyarakat memberikan sebutan tersebut berdasarkan bentuk awan panasnya yang menyerupai bulu kambing/domba. Awan panas ini mempunyai suhu sekitar 1.000 derajat celcius.
Walaupun gunung ini disebut gunung terganas di dunia, tetapi Gunung Merapi ini hampir tidak pernah sepi dari pendaki. Bahkan pada hari minggu atau hari libur banyak sekali pendaki yang datang. Untuk mencapai puncak Gunung Merapi Anda bisa melewati dua jalur utama, yaitu Kinaharjo/Kaliurang dan Selo/Boyolali. Tetapi pada November tahun 1995 jalur pendakian Kaliurang di tutup sementara.
Untuk menuju ke posko pendakian Gunung Merapi para penikmat alam bebas khususnya pendaki – pendaki yang berasal dari Jawa Barat atau Jawa Timur bisa menggunakan transportasi darat seperti kereta api ataupun bus. Jika menggunakan kereta api, Anda dapat menggunakan kereta api dengan jurusan Stasiun Poncol Semarang. Sesampainya di stasiun Poncol, Anda dapat menggunakan bus kota menuju terminal Terboyo, lalu dilanjutkan dengan bus jurusan Solo – Semarang dan turun di Terminal boyolali. Dari Terminal Boyolali, Anda dapat menggunakan bus kecil menuju Selo. Ketika berada di dalam bus, Anda sebaiknya mengatakan kernet bus untuk turun di jalur pendakian Gunung Merapi Jalur selo
Desa Selo merupakan gerbang pendakian utama yang berada pada ketinggian 1.560 meter diatas permukaan laut. Desa Selo terletak dipelana Gunung Merapi dan Gunung Merbabu. Desa ini mempunyai panorama alam yang indah karena letaknya yang strategis. Penduduk desa ini sebagian besar bertani sayuran dan tembakau. Di desa ini juga terdapat tempat wisata gua yang mempunyai tempat pertapaan yang terletak 300 meter dari Pos Polisi Selo.
Setelah tiba di gerbang Desa Selo, Anda dapat meneruskan perjalanan dengan berjalan kaki menuju basecamp pendakian yang ada di dusun Plalangan dengan waktu tempuh sekitar 15 menit. Jalan yang akan Anda lalui berupa jalan aspal yang cukup menanjak, tentunya hal ini dapat Anda gunakan sebagai pamanasan sebelum pendakian yang sebenarnya. Ditengah perjalanan Anda akan melewati sebuah pos kecil mirip pos hansip, dimana Anda bisa melaporkan pendakian Anda dengan biaya retribusi pendakian Gunung Merapi. Sepanjang perjalanan Anda akan melewati rumah – rumah dan ladang penduduk.
Basecamp atau Pondok pendaki adalah sebuah rumah dimana terdapat ruang aula yang cukup luas untuk menampung pendaki yang ingin beristirahat, baik sebelum atau setelah melakukan pendakian. Tempat ini dapat menampung sekitar 30 0rang pendaki dan bisa dikenali dengan sebuah plang bertuliskan “BASECAMP PENDAKIAN GUNUNG MERAPI” dan sebuah toko souvenir di depannya.
Menurut keterangan penghuninya, tempat ini adalah basecamp baru. Di tempat ini Anda bisa beristirahat sejenak dan packing ulang perlengkapan pendakian. Selain itu, Anda juga bisa membeli souvenir berupa pernak – pernik gunung merapi, seperti stiker, gantungan kunci, pin, kaos bergambar gunung merapi, dan lain – laindengan harga 3000 rupiah hingga 50.000 rupiah. Anda bisa mempersiapkan perbekalan air di tempat ini, karena sepanjang pendakian Anda tidak akan menemukan mata air.
Dari basecamp, perjalanan dilanjutkan menuju Joglo dengan jalur masih berupa jalan aspal yang menanjak dengan waktu tempuh sekitar 10 menit. Joglo adalah sebuah bangunan berbentuk rumah joglo yang biasa digunakan pengunjung untuk menikmati pemandangan sekitar. Anda bisa memandangi eloknya Gunung Merbabu dengan jelas dari tempat ini.
Tempat ini sudah terlihat dari jalan raya karena terdapat sebuah baliho atau tulisan besar yang bertuliskan “NEW SELO”. Sekilas tampak seperti lambang Hollywood yang ada di Amerika. Baliho ini memiliki unsure kreatifitas yang tinggi dari pembuatnya. Disini juga terdapat tempat parkir yang dapat menampung hingga 6 buah mobil dan warung – warung yang menjual makanan dan minuman ringan. Biasanya warung – warung ini hanya buka hingga sore hari, terkecuali pada saat musim pendakian.
Dari Joglo, Anda dapat melanjutkan perjalanan melalui jalan setapak kecil yang berada disamping tempat ini menuju pos Tugu I. Jalur yang akan Anda lewati masih didominasi ladang penduduk dengan medan batuan kecil dan tanah yang pada musim kemarau akan sangat berdebu. Jika Anda melakukan pendakian pada musim kemarau, sebaiknya Anda menggunakan masker dan baju berlengan panjang untuk menjaga tubuh dari debu yang berterbangan. Banyak terdapat percabangan jalur di sepanjang trek pendakian, tetapi percabangan tersebut berujung pada jalur yang sama. Anda dapat memilih jalur mana yang nyaman untuk dilewati. Di Pos Tugu I ini terdapat sebuah tugu yang letaknya berada di sebuah punggungan. Tinggi tugu tersebut sekitar 1,5 meter.
Dari Pos I Perjalanan dilanjutkan menuju Pos Tugu II, dengan jalur yang curam dan penuh bebatuan besar. Perjalanan menuju pos ini memerlukan waktu sekitar 1,5 – 2 jam. Di pos ini juga terdapat sebuah tugu, sama seperti di pos sebelumnya. Dari sini Anda hanya memerlukan waktu sekitar 1 jam untuk menuju pasar bubrah. Medan pendakian masih serupa dengan medan pendakian sebelumnya. Dalam perjalanan menuju pasar bubrah Anda akan melewati sebuah beberapa memoriam yang berada pada sebuah dataran yang menjadi puncak sebuah punggungan. Dari tempat ini Anda hanya perlu turun menuju pasar bubrah. Pasar bubrah berada pada sebuah lembahan yang dipenuhi batu – batu besar yang berserakan. Dari Pasar Bubrah terlihat 2 buah puncak dan terdapat jalur untuk menuju kawah woro.
Dari Pasar Bubrah menuju puncak memerlukan waktu sekitar 1 jam dengan jalur yang sangat curam dan berpasir. Medan yang Anda hadapi adalah pasir dan berbatu yang mudah longsor. Sebaiknya Anda berhati – hati karena angin kencang bisa datang setiap waktu, begitu juga dengan bahaya longsoran batu yang mungkin terinjak oleh pendaki lainnya. Pendakian dari selo menuju ke puncak Gunung Merapi akan memakan waktu 5 – 6 jam dan saat turun membutuhkan waktu 3 – 4 jam per jalanan.
Pemandangan di Puncak Merapi sangat menakjubkan sekaligus mengerikan, gemuruh kawah dan asapnya serta tebing batu di sekitar kawah nampak menyeramkan. Tetapi dari puncak ini Anda dapat menyaksikan kota – kota yang berada di kaki gunung seperti Yogyakarta, Boyolali dan Magelang.Jika beruntung, Anda dapat menyaksikan matahari terbit dengan warna kemerahan diufuk timur yang merupakan panorama alam yang sungguh menakjubkan.