Pendakian Gunung Semeru

Gunung Semeru merupakan gunung tertinggi yang terletak di Pulau Jawa dan gunung berapi tertinggi ketiga di Indonesia setelah Gunung Kerinci di Sumatera dan Gunung Rinjani di Nusa Tenggara Barat. Gunung ini memiliki puncak yang terkenal dan tertinggi bernama Mahameru. Puncak Mahameru memiliki ketinggian 3.676 meter diatas permukaan laut. Karena ketinggiannya ini, Gunung Semeru sangat diminati para pendaki yang berasal dari seluruh Indonesia. Biasanya para pendaki akan merasa nyaman berada di gunung ini, karena pemandangannya yang sangat menakjubkan. Terutama disekitar Danau Ranu Kumbolo.

Gunung Semeru
Pesona Gunung Semeru, sumber: wisatabromo.com

Desa terakhir yang harus Anda lewati untuk menuju Puncak Mahameru adalah Desa Ranu Pane. Untuk menuju Desa Ranupane bisa dilakukan dari kota Malang atau Lumajang. Dari terminal kota malang Anda dapat menaiki angkutan umum menuju Desa Tumpang. Sesampainya di Desa Tumpang, perjalanan akan dilanjutkan dengan menggunakan Jip atau Truk Sayuran yang banyak terdapat di belakang pasar Terminal Tumpang. Di Ranu Pane terdapat Pos pemeriksaan, warung dan pondok penginapan. Pendaki juga dapat bermalam di Pos penjagaan. Di Pos Ranu Pani juga terdapat dua buah danau yakni danau Ranu pani seluas 1 ha dan Ranu Regulo seluas 0,75 ha. Kedua danau ini terletak pada ketinggian 2.200 meter diatas permukaan laut. Terdapat dua jalur pendakian yang bisa ditempuh dari Desa Ranu Pane menuju Mahameru, yaitu:

  1. Jalur Pendakian Gunung Semeru melalui Watu Rejeng

Biasanya bagi pendaki yang baru pertama kali ke Gunung Semeru akan sulit menemukan jalur pendakian, terkadang hanya berputar disekitar desa Ranu Pane. Sebaiknya setelah menemukan gapura selamat datang, perhatikan terus ke arah kiri yang berupa bukit dan jangan mengikuti jalanan yang lebar ke arah kebun penduduk.

Puncak Mahameru
Puncak Mahameru yang memiliki ketinggian 3.673 meter diatas permukaan laut, sumber: www.naturalsunrisetour.com

Jalur awal yang Anda lalui cukup landai, menyusuri lereng bukit yang didominasi tumbuhan alang – alang. Tidak ada tanda penunjuk arah jalan, tetapi terdapat tanda ukuran jarak pada setiap 100 meter, sebaiknya Anda mengikuti saja tanda tersebut. Terkadang terdapat pohon tumbang dan ranting – ranting diatas kepala, sehingga Anda harus sering merundukkan kepala.

Setelah berjalan sekitar 5 Km menyusuri lereng bukit yang banyak ditumbuhi Edelweis, Anda akan sampai di Watu Rejeng. Disana Anda akan melihat batu terjal yang sangat indah, selain itu Anda dapat menyaksikan pemandangan yang sangat indah ke arah lembah dan bukit – bukit yang ditumbuhi hutan cemara dan pinus. Kadang kala Anda dapat menyaksikan kepulan asap dari puncak Semeru. Dari sini Anda dapat menuju pos pendakian di Ranu Kumbolo yang masih harus Anda tempuh dengan jarak sekitar 4,5 Km.

Setibanya di Ranu Kumbolo sebaiknya Anda mendirikan tenda karena di tempat ini terdapat danau yang memiliki air bersih dan juga pemandangan disini sangat indah. Biasanya pendaki akan merasa betah berada disini, selain itu Anda dapat melihat pemandangan matahari terbit disela – sela bukit. Banyak terdapat ikan di danau dan burung belibis liar. Danau Ranu Kumbolo berada pada ketinggian 2.400 meter diatas permukaan laut dengan luas 14 ha.

Ketika berada di Danau Ranu Kumbolo, Anda sebaiknya menyiapkan air sebanyak mungkin karena setelah meninggalkan Ranu Kumbolo Anda akan mendaki bukit terjal yang dihiasi dengan pemandangan yang sangat indah. Di depan bukit terbentang padang rumput yang luas yang dinamakan oro – oro ombo.

Oro – oro ombo dikelilingi bukit dan gunung dengan pemandangan yang sangat indah. Tempat ini merupakan padang rumput luas dengan lereng yang ditumbuhi pohon pinus seperti di Benua Eropa. Selanjutnya Anda akan memasuki hutan Cemara yang berisikan burung dan kijang. Banyak terdapat pohon tumbang sehingga Anda harus melangkahi atau menaikinya. Daerah ini dinamakan Cemoro Kandang.

 Dari Cemoro Kandang Anda akan menuju Pos Kalimati yang berada pada ketinggian 2.700 meter diatas permukaan laut. Di tempat ini Anda dapat mendirikan tenda untuk beristirahat dan mempersiapkan fisik untuk hari berikutnya. Pos ini berupa padang rumput luas di tepi hutan cemara, sehingga banyak tersedia ranting untuk membuat api unggun. Selain itu terdapat mata air Sumber Mani. Di Pos Kalimati banyak terdapat tikus gunung sehingga apabila Anda mendirikan tenda dan ingin tidur sebaiknya menyimpan makanan dalam satu tempat yang aman.
 
Untuk menuju Puncak Mahameru Anda akan melewati tempat dengan Arcopodo. Arcopodo dapat ditempuh dalam 1 jam perjalanan dari Pos Kalimati dengan melewati hutan cemara yang sangat curam, tanah yang mudah longsor dan berdebu. Anda dapat berkemah di Arcopodo, tetapi kondisi tanahnya kurang stabil dan sering longsor. Ketika Anda berada di Arcopodo, sebaiknya menggunakan kacamata dan penutup hidung karena banyak abu beterbangan. Arcopodo berada pada ketinggian 2.900 meter diatas permukaan laut.

 Dari Arcopodo menuju puncak Semeru diperlukan waktu sekitar 3 – 4 jam dengan melewati bukit pasir yang sangat curam dan mudah merosot. Semua barang bawaan yang Anda sebaiknya Anda tinggalkan di Arcopodo atau di Pos Kalimati. Selaini itu pendakian menuju puncak sebaiknya dilakukan pada pagi hari sekitar pukul 02.00 pagi dari Arcopodo. Dengan ini badan masih dalam kondisi segar dan efektif dalam menggunakan air. Ketika Anda memulai perjalanan pada siang hari medan yang harus dilalui terasa semakin berat selain terasa panas juga pasir akan gembur bila terkena panas.

Sunrise Gunung Semeru
Sunrise yang dapat dilihat di puncak Gunung Semeru, sumber: walterpinem.me
  1. Jalur Pendakian Gunung Semeru melalui Gunung Ayek-Ayek.

Puncak Mahameru bisa juga ditempuh melalui jalur pintas yaitu Jalur Gunung Ayek – Ayek. Jalur ini biasanya digunakan oleh pendaki lokal. Kondisi jalur ini sangat curam dan cukup berbahaya. Untuk menemukan jalur ini, dari desa Ranu Pane perjalanan bisa dimulai dengan melintasi kebun sayuran penduduk yang berupa tanaman bawang dan kol (kubis). Melintasi kawasan kebun sayuran di siang hari terasa panas dan berdebu sehingga akan lebih baik jika Anda mengenakan kacamata dan masker penutup hidung.

Jalur yang akan Anda lewati memiliki tekstur landai dan sedikit berdebu dengan melintasi kawasan hutan yang didominasi oleh tanaman penghijauan berupa akasi dan cemara gunung. Jalur selanjutnya mulai menanjak curam menyusuri salah satu punggungan gunung Ayek – ayek. Di sepanjang jalur ini kadangkala dapat ditemukan jejak – jejak kaki dan kotoran binatang. Burung dan aneka satwa seringkali terlihat berada disekitar jalur ini.

Mendekati puncak gunung Ayek – Ayek, banyak terdapat pohon cemara yang tumbuh agak berjauhan sehingga pendaki dapat melihat ke arah Desa Ranu Pane dan Desa Ngadas. Ketika melewati jalur ini Anda dapat beristirahat di celah gunung untuk berlindung dari hembusan angin. Di tempat ini para pendaki juga bisa melihat dinding Gunung Tengger yang mengelilingi Gunung Bromo atau dapat juga melihat kepulan asap yang berasal dari Gunung Bromo.

Danau Ranu Kumbolo
Keindahan Danau Ranu Kumbolo, sumber: clara-indonesia.com

Setelah melintasi celah gunung yang licin dan berbatu, para pendaki harus menyusuri sisi Gunung Ayek – ayek yang melingkar ke arah kanan. Di samping kiri terdapat jurang terbuka yang menghadap ke bukit – bukit yang ditumbuhi rumput, sehingga harus lebih berhati – hati. Apabila pendakian dilakukan di siang akan terasa sangat panas. Dari kejauhan Anda dapat menyaksikan Puncak Mahameru yang bersembunyi di balik Gunung Kepolo, sekali – kali nampak Gunung Semeru menyemburkan asap wedus gembel.

Ketika Anda telah sampai di padang rumput yang disebut Pangonan Cilik, Anda dapat menikmati pemandangan di pagi hari dan sore hari yang sangat indah luar biasa. Di tempat ini Anda tidak akan merasa bosan memandangi bukit – bukit yang ditumbuhi rerumputan. Padang rumput ini dikelilingin tebing – tebing yang ditumbuhi pohon cemara dan edelweis. Sekitar 45 menit melintasi padang rumput selanjutnya berbelok ke arah kiri maka sampailah Anda di sebuah danau yang sangat luas yang dikenal dengan nama Danau Ranu Kumbolo. Dari Danau Ranu Kumbolo Anda dapat melannjutkan perjalanan dengan rute yang sama seperti jalur pendakian melalui Watu Rejeng